Governance System
Sistem
pemerintahan adalah sistem yang dimiliki suatu
negara dalam mengatur pemerintahannya.
Sesuai
dengan kondisi negara masing-masing, sistem ini dibedakan menjadi:
Sistem
pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga suatu kestabilan negara
itu. Namun di beberapa negara sering terjadi tindakan separatisme karena sistem
pemerintahan yang dianggap memberatkan rakyat ataupun merugikan rakyat. Sistem
pemerintahan mempunyai fondasi yang kuat dimana tidak bisa diubah dan menjadi
statis. Jika suatu pemerintahan mempunya sistem pemerintahan yang statis,
absolut maka hal itu akan berlangsung selama-lamanya hingga adanya desakan kaum
minoritas untuk memprotes hal tersebut.
Secara
luas berarti sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan masyarakat, menjaga
tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi pemerintahan,
menjaga kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem
pemerintahan yang kontinu dan demokrasi dimana seharusnya masyarakat bisa ikut
turut andil dalam pembangunan sistem pemerintahan tersebut.Hingga saat ini
hanya sedikit negara yang bisa mempraktikkan sistem pemerintahan itu secara
menyeluruh.
Secara
sempit,Sistem pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok untuk menjalankan roda
pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu relatif lama dan
mencegah adanya perilaku reaksioner maupun radikal dari rakyatnya itu sendiri
Budaya Etika
Perusahaan mencerminkan kepribadian pemimpinnya.
Hubungan antara CEO dengan perusahaan merupakan dasar budaya etika. Jika
perusahaan harus etis, maka manajemen puncak harus etis dalam semua tindakan
dan kata-katanya. Manajemen puncak memimpin dengan memberi contoh. Perilaku ini
adalah budaya etika.
Bagaimana budaya etika diterapkan ?
Tugas manajemen puncak adalah memastikan bahwa
konsep etikanya menyebar di seluruh organisasi, melalui semua tingkatan dan
menyentuh semua pegawai. Hal tersebut dicapai melalui metode tiga lapis yaitu :
a. Menetapkan credo perusahaan
Merupakan pernyataan ringkas mengenai nilai-nilai
etis yang ditegakkan perusahaan, yang diinformasikan kepada orang-orang dan
organisasi-organisasi baik di dalam maupun di luar perusahaan.
b. Menetapkan program etika;
Suatu sistem yang terdiri dari berbagai aktivitas
yang dirancang untuk mengarahkan pegawai dalam melaksanakan lapis pertama.
Misalnya pertemuan orientasi bagi pegawai baru dan audit etika.
c. Menetapkan kode etik perusahaan
Setiap perusahaan memiliki kode etiknya
masing-masing. Kadang-kadang kode etik tersebut diadaptasi dari kode etik
industri tertentu.
Mengembangkan Etika Struktur Korporasi
Membangun entitas korporasi dan menetapkan
sasarannya. Pada saat itulah perlu prinsip-prinsip moral etika ke dalam
kegiatan bisnis secara keseluruhan diterapkan, baik dalam entitas korporasi,
menetapkan sasaran bisnis, membangun jaringan dengan para pihak yang
berkepentingan (stakeholders) maupun dalam proses pengembangan diri
para pelaku bisnis sendiri. Penerapan ini diharapkan etika dapat menjadi “hati
nurani” dalam proses bisnis sehingga diperoleh suatu kegiatan bisnis yang
beretika dan mempunyai hati, tidak hanya sekadar mencari untung belaka, tetapi
juga peduli terhadap lingkungan hidup, masyarakat, dan para pihak yang
berkepentingan (stakeholders).
Kode Perilaku Korporasi (Corporate Code
of Conduct) & Evaluasi terhadap Kode Perilaku Korporasi
Kredibilitas
serta kepercayaan publik, pemilik modal, pelanggan dan pemakai
jasa merupakan
faktor yang sangat menentukan bagi perkembangan dan
kelangsungan
usaha perusahaan. Hilangnya kredibilitas perusahaan dan
kepercayaan para
pemangku kepentingan (stakeholders) dapat menyebabkan
perusahaan
kehilangan peluang bisnis, yang pada gilirannya dapat
mengancam
kelangsungan usaha perusahaan.
Kredibilitas perusahaan
dan kepercayaan sangat erat kaitannya dengan
perilaku
perusahaan dalam berinteraksi dengan para pemangku kepentingan.
Pengelolaan
perusahaan selain harus mengikuti peraturan dan perundangan
yang berlaku
juga harus menjunjung tinggi norma dan nilai etika. Kesadaran
menjalankan
etika yang baik akan meningkatkan dan memperkuat citra positif
perusahaan.
Pemikiran
tersebut menjadi dasar yang kuat bagi perusahaan untuk
mewujudkan PT.
ASEI (Persero) sebagai salah satu perusahaan yang
disegani dan
bermartabat dalam dunia usaha. Wujud dari niat tersebut adalah
perumusan
pedoman perilaku (code of conduct) yang mengatur kebijakan
nilai-nilai etis
yang dinyatakan secara eksplisit sebagai suatu standar perilaku
yang harus
dipedomani oleh seluruh PT. ASEI (Persero).
Dengan komitmen
dan konsistensi dalam menerapkan pedoman perilaku oleh
seluruh Insan
PT. ASEI (Persero) akan menciptakan suasana yang kondusif
bagi pencapaian
visi dan misi perusahaan. Pedoman Perilaku (Code of Conduct) yang
disusun perusahaan, terdiri dari
5 (lima) bagian
yaitu:
Daftar Isi
Pernyataan Dewan Komisaris dan
Direksi
Bagian I : Pendahuluan
Bagian II : Komitmen Perusahaan
Terhadap Pemangku Kepentingan
Bagian III : Komitmen dan
Perilaku Insan PT ASEI
Bagian IV : Penerapan dan
Penegakan Pedoman Perilaku
Bagian V : Penutup
Lampiran 1 : Pernyataan komitmen
insan PT ASEI (Persero)
Lampiran2:Pernyataanpejabat yang bertanggungjawab.
Sumber :
Suci Wulandari
22209866
4EB19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar